(Woi beruk besar, dimana Anda sekarang babi, Anda saya cari ke tempat tinggal Anda nanti, jangan berulah pula Anda, biadab Anda Zaki, lihat Anda masuk pemerintah besok teraniaya Anda, tidak akan diterima Anda, Buya yang Anda gitukan Babi, gaya Anda banyak saya lihat, seperti yang paling hebat betul Anda, anak siapa Anda woi, kalau tidak teraniaya hidup Anda lihat saja lah)
P
P
P
Oi zaki
Ang ndak bautak ang
Gubernur ang mode tu an
Dima adab ang baruak
Woi angkek telfon den
Ang sobok jo den caliak lah den bunuah
ang beko
Den cari ang di lua bisuak
Ang angkek telfon den baruak dari pado
mati ang beko
(P P P, Oi Zaki, Anda tidak punya otak, Gubernur Anda seperti itu kan, dimana adab Anda beruk, woi angkat telepon saya, Anda jika bertemu dengan saya lihat lah saya bunuh Anda nanti, saya cari Anda di luar besok, Anda angkat telepon saya beruk daripada mati Anda nanti)
Ang utak ang tu singkek ndak ang haragoi
urang gaek tu
Ndak ba adab ang pantek
Caliak lah ang sobok jo den mati ang den bunuah beko sangsaro keluarga ang den buek
Dalam waktu dakek ko den bunuah ang.
ang kecek den bagarah
(Otak Anda singkat tidak Anda hargai orang tua itu. Tidak beradab Anda, lihatlah Anda bertemu sama saya mati Anda, saya bunuh dan sengsarakan keluarga Anda saya buat, dalam waktu dekat saya bunuh Anda. Anda pikir saya bercanda).
Hingga pukul 10.06 Wib postingan tersebut sudah diputar 10.023 kali, dan dikomentari 124 orang.
Video tersebut juga di tag ke Gubernur Sumbar dengan menuliskan sejumlah narasi."Aktivis Mahasiswa UIN Bukittinggi Mengaku Dapat Ancaman Pembunuhan, Diduga Terkait Aksi Penolakan Gubernur Sumbar Presiden Mahasiswa Universitas lslam Negeri (UIN) M Djamil Djambek Bukittinggi," tulisnya.
Ahmad Zaki mengaku mendapat ancaman pembunuhan melalui pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal. Ancaman tersebut diduga merupakan buntut dari aksi penolakan terhadap kedatangan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi di kampusnya beberapa waktu lalu.
Menurut Zaki, nomor tersebut berulang kali menelepon, namun tidak dia hiraukan. Ancaman itu diduga terkait penolakan dirinya dan sejumlah rekannya terkait kedatangan Mahyeldi di Kampus UIN Bukittinggi beberapa waktu lalu. (*)
Editor : RedaksiSumber : Instagram @info_padang24