"Pada Jumat malam saya dihubungi pak Jorong menangih janji untuk memfasilitasi masyarakat Pigogah dan saya tepati. Kemudian didatangkan Karmin, bapak dari anak toke sawit yang ditahan. Namun besoknya Karmin tidak lagi hadir, sehingga selesailah fasilitasi ke Polda. Nah, inilah penyebabnya mereka datang demo ke Padang," jelasnya.
Awal Air Bangis Dilirik Jadi PSN
Effi menjelaskan, proses pembangunan PSN ini berawal dari putra dari Sumbar yang pernah membangun Bontah. Mereka datang ke Sumatera Barat yang pertama dilirik adalah Teluk Kabung bukan Air Bangis.
Disaat itu, lanjut Efif, pak Gubernur masih menduduki posisi Walikota Padang. Dalam perkembangannya Teluk Kabung tidak memungkinkan sehingga dipilih Ait Bangis. Alasannya, karena bekas hutan produksi sekitar 20 ribuan hektar dan terletak di lokasi strategis.
"Wacana PSN ini waktu 2014, pertanyaan saya singkat ke Gubernur 'Inveatsi ini kita terima, apa manfaat bagi Nagrai?'. Jawabnya tegas, ivestasi ini memerlukan tenaga kerja 30 ribu orang. Akan banyak lapangan kerja bagi anak Nagari. Jadi kita mendukiung PSN," katanya.
Efif menambahkan, masyarakat Air Bangis tidak ada heboh dengan PSN ini, Bahkan mereka mendukung proyek ini dan dibuktikan dengan surat dukungannya.Kepala Jorong Pigogah Patibubur, Zainarlis menyebutkan, jika Proyeksi Startegis Nasional ini dilakukan akan banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat Air Bangis, Pasaman Barat bahkan Sumbar.
"Proyek ini bukan di kampung mereka (Pigogah, red) tapi hanya di kawasan saja. Cuma karena mendengarkan hasutan orang yang berkepentingan di sana untuk membangun perkebunan jadi masyarakat itu dimanfaatkan," katanya.
Zainarlis mengatakan, bahwa sulit untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat di kawasan tersebut. Setiap diberi pengarahan yang ada semkain membuka hutan. Rata-rata mereka yang ada di Pigogah saat ini berasal dari Riau. Mereka memperjualbelikan perkebunan di sana tanpa sepengetahuan jorong. (*)
Editor : TisyaSumber : YouTube Padang TV