HALONUSA.COM - Seperti makna Allah SWT dalam firmanNya pada Q.S Ar-Rum:60 yang arti ayatnya yaitu, "Sungguh janji Allah itu benar" bagi orang-orang yang merenungi isi Alquran dan hadits.
Di antara makhluk Allah SWT yang tunduk padaNya, lebih banyak lagi yang tidak. Maka dari itu, terdapat dua jenis ciptaan Allah SWT, khususnya manusia seperti tabiatnya keberadaan Iblis dulu kala.
Seperti yang diketahui, saat penciptaan manusia di bumi dulunya membuat pertengkaran antara Malaikat dan Iblis. Malaikat selalu menuruti apa perintah Allah SWT, namun Iblis menentang penciptaan manusia tersebut.
Hal itu didasarkan karena pemberian nafsu pada manusia yang membuatnya lebih sempurna dari pada Malaikat dan Iblis, sehingga berakal dalam melakukan segala sesuatunya. Manusia adalah ciptaan Allah SWT paling sempurna.
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At-Tin: 4) karena itu lah Iblis tidak menyetujuinya dan berniat menjebloskan manusia ke neraka bersamanya dari perencanaan beribu-ribu abad lalu.
Karena keberadaan akal dan nafsu tadi, membuat manusia terbagi menjadi 2. Di antaranya orang beruntung yaitu ia masuk dalam kelompok manusia yang berada di jalan Allah SWT, kedua ia yang merugi dengan sifat berkebalikan dari orang beruntung tadi.
Misalnya saat pelaksanaan ibadah Tarawih di bulan suci Ramadhan, ketika kita melihat banyak jamaah di masjid yang termasuk dalam kelompok orang beruntung. Maka, lebih banyak lagi jamaah yang tidak datang ke masjid atau orang tidak beruntung.
Begitu pula dengan seberapa banyak orang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, maka lebih banyak yang tidak. Sebab itu lah, 2 pembeda dari fungsi berakal tadi. Manusia dapat memilih tindakan hidupnya, akan jadi orang beruntung atau merugi dan jauh dari perintah Allah SWT?
Untuk diketahui, bahwa perumpamaan orang beruntung dan merugi bukan hanya sekedar datang ke masjid tapi lebih dari itu. Realisasinya seperti menjalankan semua perintah Allah SWT dan meninggalkan larangannya, orang yang berpedoman pada Alquran dan hadist Nabi termasuk orang beruntung.
Sebab itu lah Allah SWT memberikan imbalan terhadap orang beruntung tersebut yang akan menerima janji Allah SWT, bagi mereka yang juga berinfak dan termasuk dalam orang
beriman juga
bertaqwa akan menerima syafaat di bawah ini.
Janji Allah SWT pada umatNya
Pertama, Allah SWT menjanjikan bagi umat yang termasuk dalam golongan orang beruntung akan mendapatkan ketenangan batin dan jiwa yang jauh dari kegelisahan juga kegalauan seperti makna isi QS. Ar-Rad: 28 di bawah ini.
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Kedua, Allah SWT akan memberikan rahmat dan pengampunan yang tertera dalam firmanNya Q.S Az Zumar: 53 قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Namun, kebanyakan manusia itu ingkar seperti makna Q.S Yunus: 12, 15, 17, 21, 22, 23 yang artinya saat manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Allah SWT, namun setelah Allah SWT hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat) seolah tidak pernah berdoa.
Maka dari itu, muncul lah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muttafaq "Ingatlah Allah di waktu engkau dalam keadaan senang, niscaya Dia (Allah) akan mengingatmu di waktu engkau mengalami kesusahan." seperti isi Q.S Al Baqarah:152.
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ
Artinya: Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.
Janji Allah SWT yang ketiga bagi umat yang beriman dan bertaqwa yaitu akan diberi perlindungan oleh malaikat mulai ia berangkat beraktifitas dari rumah, hingga kembali ke rumah. Terakhir, Allah SWT akan selalu bersama mereka dan berpotensi jadi calon penghuni surga.
Itulah janji Allah SWT pada umatNya bagi mereka yang beruntung yaitu menjalankan semua perintah Allah SWT dan meninggalkan larangannya, orang yang berpedoman pada Alquran dan berinfaq serta beriman hingga bertaqwa. Semoga kita termasuk salah satunya.
(*)
Editor :
Redaksi