Gempa Guncang Lagi Mentawai, Warga Kembali ke Bukit dan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat

×

Gempa Guncang Lagi Mentawai, Warga Kembali ke Bukit dan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat

Bagikan berita
Sejumlah warga kembali mengungsi akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Minggu (11/9/2022) pagi. (Foto: Istimewa/Dok. BNPB)|Kerusakan bangunan akibat serangkaian gempa bumi di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai. (Foto: Is
Sejumlah warga kembali mengungsi akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Minggu (11/9/2022) pagi. (Foto: Istimewa/Dok. BNPB)|Kerusakan bangunan akibat serangkaian gempa bumi di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai. (Foto: Is

"Kurang dari 200 warga Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara juga mengungsi," katanya.

Lebih lanjut, terkait korban dan kerusakan, Novriadi mengatakan ada seorang warga Desa Betaet yang mengalami luka di bagian kepala setelah tertimpa kayu yang berada di rumahnya.

Beruntung korban segera mendapatkan pertolongan dari pihak Puskesmas setempat.

"Seorang warga Betaet terluka di kepala terkena kayu di rumahnya saat hendak lari keluar rumah dan sudah ditangani pihak Puskesmas setempat," kata Novriadi.

Selain korban luka, Novriadi juga merinci kerusakan ringan di gedung SMP Negeri Sagulubbek dan Puskesmas Betaet di Kecamatan Siberut Barat Daya. Kerusakan itu berupa dinding yang retak dan keramik dinding terkelupas.

“Kerusakan di bagian dinding gedung sekolah SMP Negeri Sagulubbek dan keramik dinding Puskesmas Betaet terkelupas," ucapnya.

BPBD Provinsi Sumatera Barat dan BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk asesmen lanjutan dan memonitor dampak yang ditimbulkan setelah terjadi gempabumi.

Tetap Waspada

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat khususnya di wilayah Sumbar dan sekitarnya tidak panik, namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi susulan.

Peringatan dini gempa bumi dapat diperoleh dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi 'alarm' apabila terjadi gempa bumi.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini