HALONUSA.COM - Pemerintah kembali memutuskan memperpanjang masa tanggap darurat gempa Mentawai pasca goncangan kembali terjadi pada Minggu (11/9/2022).
Tercatat, dari data yang berhasil dihimpun, terdapat sejumlah gempa dengan magnitudo 6,1, 5,4, 4,4, 4,2 dan 4,0.
Akibatnya, warga kembali mengungsi ke perbukitan untuk menyelamatkan diri karena waspada dengan sejumlah gempa susulan.
Ratusan warga Desa Muara Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat mengungsi ke perbukitan menggunakan motor.
"Gempa sangat kuat disini, banyak warga yang mengungsi ke bukit sekitat dua kilometer dari bibir pantai," kata salah seorang warga, Warik.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriadi mengatakan, warga di tujuh dusun di Desa Simalegi dan warga di tiga dusun di Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat kembali mengungsi ke perbukitan yang lebih tinggi.Hal yang sama juga dilakukan setelah terjadi gempa bumi Magnitudo 6,4 pada Senin (29/8/2022) lalu.
"Kondisi dan jumlah warga yang mengungsi sama seperti kejadian gempabumi M 6.4 pada tanggal 28 Agustus 2022 kemarin," kata Novriadi.
[caption id="attachment_36693" align="alignnone" width="1280"] Kerusakan bangunan akibat serangkaian gempa bumi di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai. (Foto: Istimewa/Dok. BNPB)[/caption]
Novriadi mengatakan, kurang lebih 200 orang warga Desa Sikabaluan di Kecamatan Siberut Utara yang turut mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi dan aman.
Editor : Redaksi