Awalnya, proyek ini dimulai sebagai eksplorasi visual tanaman dan isu sensitif yang dikaji dalam makalah penelitian akademis berjudul "Sebab dan Akibat Kriminalisasi Massal Ganja di Indonesia," yang ditulis oleh intelektual Aristo Pangaribuan.
Selama bertahun-tahun, para kru mengikuti subjek yang hidup dan berpindah-pindah tempat dari banyak lokasi. Pascaproduksi telah selesai selama pandemi.
" film ini mewakilkan beberapa sudut pandang, yang mana masing-masing patut untuk menjadi bahan pertimbangan semua pihak untuk meninjau ulang bagaimana sebaiknya menanggapi persoalan ini". tutup Renee
Film documenter Atas Nama Daun secara resmi tayang perdana di komunitas Akar Rumput pada 24 Maret 2022, bersamaan dengan perilisan poster dan trailer terbaru film tersebut di platform media sosial dan di YouTube Channel Anatman Pictures.
Masing Masing Bab Dokumenter Atas Nama Daun
[caption id="attachment_31685" align="aligncenter" width="1280"] " film ini mewakilkan beberapa sudut pandang, yang mana masing-masing patut untuk menjadi bahan pertimbangan semua pihak untuk meninjau ulang bagaimana sebaiknya menanggapi persoalan ini" Dominique Renee Makalew. Film Atas Nama Daun, Dokumenter Ganja Dalam Ragam Perspektif (Foto: Anatman Picture/Halonusa)[/caption]
Bab Pertama: Atas Nama Riset
Kami membedah karya ilmiah Aristo Pangaribuan, Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Mahasiswa Doktoral University of Washington tentang kriminalisasi ganja di Indonesia.
Bab Kedua: Atas Nama Daun
kita akan mendengar persepsi dari Angki Purbandono, seniman berprestasi Indonesia, dan Dhira Narayana, pendiri organisasi Lingkar Ganja Nusantara.Bab Ketiga: Atas Nama Hukum
Perbedaan pendapat antara Peter Dantovski, ketua Yayasan Sativa Nusantara, dan Kombes Sulistiandriatmoko, Mantan Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) dapat menambah referensi kita dalam berdialog mengenai topik Ganja di Indonesia.
Bab Keempat: Atas Nama Cinta
Wujud kasih sayang Fidelis kepada istrinya mengantar dirinya kepada situasi yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Bab Kelima: Atas Nama Hak
Dwi Pertiwi bercerita bagaimana kerasnya perjuangan menjadi orang tua dari anak penderita Cerebral Palsy. Bagaimana tidak, pengobatan alternatif yang dianggapnya paling baik tidak mungkin dilakukan di negara ini.
Editor : Redaksi