"Desa wisata Cinta Raja ini menjadi suatu destinasi yang sangat spesial. Karena memiliki keunikan satwa yaitu burung-burung yang datang (bermigrasi) dari seluruh dunia," kata Sandi.
Kata Sandi, potensi tersebut perlu dikelola dengan baik disertai dengan peningkatan kelengkapan amenitas dan aksesibilitas yang diperlukan, dan penambahan atraksi melalui dair event-event yang menarik. Dengan harapan, potensi yang telah ada di Desa Cinta Raja dapat semakin meningkat dan berkembang.
"Saya melihat kalau dikelola dengan baik seperti ini, ditambah dengan imunitas dan aksesibilitas yang lebih baik serta atraksi tambahan melalui event-event, desa ini bisa menjadi destinasi unggulan. Karena menurut saya, kegiatan bird watching di Desa Cinta Raja ini adalah bentuk best practice dari ecotourism," kata Menparekraf.
Selain itu, Sandiaga menilai Desa Wisata Cinta Raja memiliki potensi produk ekonomi kreatif di subsektor fesyen, kuliner, dan kriya.
Sehingga ia pun mendorong masyarakat yang ingin berkunjung ke Desa Wisata Cinta Raja untuk membeli produk-produk UMKM karya masyarakat setempat.
"Karena di sinilah tumbuhnya lapangan kerja, sekitar 97 persen lapangan kerja di Indonesia berasal dari sektor ekonomi kreatif. Jadi selain kita lihat-lihat burung di sini, kita juga beli produk-produk ekonomi kreatif," katanya.Sementara itu Wali Kota Langsa, menambahkan potensi yang ada di Desa Wisata Cinta Raja adalah aset yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
Sehingga, ia pun mengajak warga masyarakat, perangkat desa, dan forum komunikasi pimpinan kecamatan untuk bersama-sama menjaga potensi alam yang ada di desa ini.
Apabila ini dikelola dengan baik, maka masyarakat desa ini akan mendapatkan multiplier effect kepada masyarakat sekitar," ucap Usman.
Dalam kunker Sandi ke Langsa, turut hadir Wakil Wali Kota Langsa, unsur Forkopimda, Direktur Tourism Malaysia di Medan, dan para tokoh masyarakat setempat. (*)
Editor : Redaksi