Air Panas Berlumpur Keluar dari Dalam Tanah Pasca Gempa Pasaman Barat

×

Air Panas Berlumpur Keluar dari Dalam Tanah Pasca Gempa Pasaman Barat

Bagikan berita
Fenomena air panas berlumpur keluar dari dalam tanah terjadi di Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar). (Foto: Tangkapan layar video viral)
Fenomena air panas berlumpur keluar dari dalam tanah terjadi di Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar). (Foto: Tangkapan layar video viral)

Fenomena tanah bergerak dilaporkan terjadi di kawasan Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, pascagempa di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (25/2/2022) pagi.

Beredar informasi bahwa tanah bergerak tersebut merupakan likuifaksi atau menjadi cair.

Namun hal tersebut belum bisa dipastikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

[caption id="attachment_28419" align="alignnone" width="643"]Penampakan fenomena tanah bergerak di Malampah, Pasaman, akibat gempa Pasaman Barat, Jumat (25/2/2022). (Foto: tangkapan layar video viral) Penampakan fenomena tanah bergerak di Malampah, Pasaman, akibat gempa Pasaman Barat, Jumat (25/2/2022). (Foto: tangkapan layar video viral)[/caption]

"Kami belum bisa pastikan itu, katanya ada (pergerakan tanah) itu, kami belum bisa memastikan secara rinci," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, Jumat (25/2/2022).

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebut bahwa kemungkinan tanah bergerak pasca gempa pernah terjadi pada gempa 2009 di Sumbar.

"Kejadian saat itu bersamaan dengan hujan, magnitudonya cukup kuat waktu itu, yaitu 7,0, memang saat itu terjadi tanah bergerak dalam radius yang cukup jauh, 500 meter lebih," ungkap Dwikorita.

"Artinya apa? Dengan melihat kondisi kemiringan lereng, tanah dan batuan, kekuatan gempa, hal itu mungkin terjadi, berpotensi terjadi, tapi apakah benar-benar terjadi, kami harus cek dahulu," tambahnya.

Dirinya meminta masyarakat untuk menjauh dari lereng atau bebatuan, terlebih jika ada perkampungan di bawahnya.

"Mohon pemerintah kabupaten atau daerah dapat memberikan peringatan kepada masyarakat yang ada di bawah lereng itu, terutama ketika hujan, hal itu bisa terjadi, baik saat gempa atau hujan turun setelah gempa, sebaiknya menyingkir dahulu dari lereng-lereng yang rawan," imbaunya.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini