Di Minangkabau, kata dia, ada beberapa simbol dalam penerimaan anggota silat. Pertama, kain putih yang bermakna kesucian tentang hidup dan mati.
Simbol kedua adalah pisau. Artinya, seorang pesilat tajam atau tangguh, tapi tidak melukai.
Ketiga, jeruk nipis, yang bermakna bembersih hati. Sehingga silek juga berfungsi sebagai pembersih hati.
Simbol keempat adalah jarum, yang maksudnya adalah solidaritas. Kelima, ayam, yang bermakna sikap kesatria. Terakhir, beras yang berarti persaudaraan.
"Silat itu sesuai dengan filosofi Minangkabau, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah," ucap Arzul Jamaan.Katanya, silek atau silek tuo, juga berperan sebagai guru alam, pelestarian budaya, dan pembentukan karakter remaja. (*)
Editor : Redaksi