Adapun pameran circumstance menampilkan presentasi publik dari residensi singkat dan kolaborasi para seniman partisipan di Solok yang bekerja bersama warga di Kampung Jawa di Solok, dalam menyikapi persoalan ekologi sesuai konteks yang ada di lokasi.
Project ini melibatkan 10 seniman dan kolektif untuk membaca isu seputar kebudayaan pertanian di lingkup lokalnya. Melakukan residensi selama tiga minggu di kampung halamannya, mengikuti diskusi berkala, mendokumentasikan, dan menuliskan catatan proses.
Baca juga: Bunga Langka Rafflesia Arnoldii Ditemukan Mekar di Saniangbaka Solok
Kemudian dari pekerjaaan ini menyoroti proses para seniman melakukan pemetaan melalui pendekatan artistik, memposisikan seniman sebagai fasilitator (artist as facilitator). Serta melihat sejauh mana seni dan kerja-kerja kolektif mampu mengakomodir dan mengamplifikasi persoalan masyarakat.
"Model-model aktivitas seni yang melibatkan publik atau partisipasi warga seperti dalam pameran ini perlu terus dikembangkan, sehingga dapat menegaskan peran penting seni yang berkaitan erat dengan aktivitas sehari-hari dan budaya masyarakat," kata Pustanto, Kepala Galeri Nasional Indonesia.
Baca juga: Usir Harimau Sumatra, Warga Resah dan Anak Sapi Tewas di Solok Selatan
"Seni diharapkan menjadi bagian yang utuh dari masyarakat dan memberikan kontribusi atau manfaat dalam kehidupan mereka," ungkap Pustanto.Sekadar diketahui siapa pun dapat mengikuti serangkaian program publik bersama dalam kemasan Artist Talks yang digelar 4-5 November 2021, pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB yang dipusatkan di Rumah Tamera, Solok Creative Hub.
Secara metode, circumstance sendiri merupakan pengembangan dari platform Daur Subur, sebuah studi yang dikembangkan oleh Komunitas Gubuak Kopi sejak 2017 tentang persoalan kebudayaan di masyarakat pertanian wilayah Solok, yang menggunakan seni sebagai metode pendekatan.
Selama lokakarya, para peserta mendapatkan bimbingan dan pendampingan dari kurator Galeri Nasional Indonesia yaitu Asikin Hasan, Citra Smara Dewi, dan Bayu Genia Krishbie. (*)
Editor : Redaksi