Sementara Sherina yang juga Duta Satu Hati Cerdaskan Bangsa (SHCB) Pocari Sweat itu memberondong kalimat kekecewaan terhadap petugas Satpol PP Aceh, atas tindakan petugas yang diduga menyiksa saat menangkap seekor anjing berwarna hitam bernama 'Canon' milik salah seorang pengelola homestay dan restoran di sana.
Kekecewaan diupload via akun Twitter miliknya dengan nada tulisan 'Manusia jg tanpa ngerti dia salah apa, tiba2 di karung terpal, mulut diikat, merintih kepala keluar, dipaksa masuk karung lagi ya STRES. Niat bunuh/tidak bunuh, anjing PELIHARAAN ini TEWAS," tulis pemilik akun Twitter @sherinasinna, sebagai respon tanggapan dari Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Singkil, Ahmad Yani.
Baca juga: Tidak Punya Kartu Vaksin Tetap Bisa Lapor ke Polda Sumbar, Beda dengan Aceh
Sherina buah hati pasangan Triawan Munaf dan Luki Ariani, dan kelahiran 11 Juni 1990, Bandung Jawa Barat juga menulis, 'mau sampai kapan banyak manusia dari bangsa kita sendiri memperlakukan satwa seperti benda begini. Apalagi ini HEWAN PELIHARAAN seseorang. The greatest privilege of having A VOICE is to PROTECT the VOICELESS. Kl km resah karena ini, SPEAK UP.
Bahkan istri dari Baskara Mahendra tidak berhenti sampai di sana saja, ia juga menulis pada dinding akun Twitternya 'Bayangkan. Seekor anjing yang sepanjang hidupnya percaya manusia, yang ketika didatangi aparat keji itu ekornya melambai-lambai ramah, ternyata detik-detik terakhirnya adalah dikarungi ampai lemas dan akhirnya tewas. Demi agenda egois manusia yang berseragam.'
Nada kekecewaan Sherina Munaf mengaitkan atas pernyataan Ahmad Yani, tentang Pulau Banyak yang merupakan kawasan wisata halal."Masyarakat udah risi itu, udah banyak lapor ke kami, Dinas Pariwisata, dan camat melapor juga. Makanya kita bawa ke Singkil supaya tidak berada di pulau lagi, yang menjadi tempat wisata," kata Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani.
Hal itu setelah melakukan kajian terhadap sejumlah laporan masyarakat, termasuk perangkat kecamatan setempat dan juga Dinas Pariwisata terkait keberadaan anjing di Pulau Banyak. (*)
Editor : Redaksi