HALONUSA.COM - Beredarnya video dan foto yang dibumbui tulisan tentang proses pemindahan seekor anjing bernama Canon yang mati setelah dievakuasi dari Pulau Banyak ke daratan Aceh Singkil karena dianggap penyiksaan oleh netizen. Sontak Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani menjawab asumsi yang beredar di media sosial.
Ahmad Yani buka suara dan menepis pernyataan tentang mulut anjing diikat seperti yang tersebar di media sosial yang menyertakan foto dan video saat proses penangkapan anjing di Pulau Banyak, Aceh Singkil.
Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil itu menerangkan, kalau anggota Satpol PP Aceh Singkil membawa anjing dari Pulau Banyak ke daratan Aceh Singkil diikat menggunakan rantai dan dimasukkan ke keranjang kol.
"Cuma itu, keranjang itu diikat biar ngak pecah," ungkap Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani, Sabtu (23/10/2021).
Baca juga: Jadwal Sholat Wilayah Banda Aceh dan Sekitarnya, Minggu 24 Oktober 2021
"Kalau memang diikat mulutnya, dari sana sudah mati. Itu pembunuhan namanya. Nggak ada kita ikat mulutnya, siapa pula yang berani pegang anjing itu. Yang berani itu kan tuannya," tutur Ahmad Yani.Sekali lagi proses menangkap dan atau membawa anjing juga dilihat pengelola resort. Anjing bernama Canon itu di evakuasi ke daratan Singkil.
"Sampai ke kantor anjingnya sudah mati. Kemudian kita lapor ke Sekda dan anjingnya kita kuburkan," jelas Ahmad Yani.
Kemudian asal diketahui sambung Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah, ada dua ekor anjing resort yang telah di evakuasi, yaitu anjing betina hidup dan sempat dipelihara di kantor Sat Pol PP sebelum akhirnya diambil pemilik.
"Anjing betina kita pelihara, kita kasih makan telur dan nasi. Itu anggota yang rawat dan sudah kita serahkan ke pemiliknya," ungkap Ahmad Yani.
Editor : Redaksi