Planet Pluto Mulai Sedikit Serap Matahari Selama Seperempat Abad, Apa yang Terjadi?

×

Planet Pluto Mulai Sedikit Serap Matahari Selama Seperempat Abad, Apa yang Terjadi?

Bagikan berita
Ketika Pluto melintas di depan sebuah bintang pada malam, 15 Agustus 2018, tim astronom yang dipimpin SwRI mengukur kepadatan atmosfer Pluto | CREDIT: NASA/JHU-APL/SwRI
Ketika Pluto melintas di depan sebuah bintang pada malam, 15 Agustus 2018, tim astronom yang dipimpin SwRI mengukur kepadatan atmosfer Pluto | CREDIT: NASA/JHU-APL/SwRI

Young menerangkan, atmosfer Bumi tidak seperti atmosfer Pluto yang didominasi nitrogen. Atmosfer Pluto didukung tekanan uap es permukaannya, yang berarti bahwa perubahan kecil pada suhu es permukaan akan menghasilkan perubahan besar dalam kerapatan massal atmosfernya.

Pluto membutuhkan 248 tahun dari perputaran Bumi untuk menyelesaikan satu orbit penuh mengelilingi Matahari, dan jaraknya bervariasi dari titik terdekatnya, sekitar 30 unit dari Matahari (1 SA adalah jarak Bumi ke Matahari), hingga 50 SA dari Matahari.

Selama seperempat abad terakhir, planet Pluto semakin sedikit menerima sinar matahari saat bergerak semakin jauh dari Matahari, namun hingga 2018, tekanan permukaan dan kepadatan atmosfernya terus meningkat. Para ilmuwan menghubungkan ini dengan fenomena yang dikenal sebagai inersia termal.

"Analogi untuk ini adalah cara Matahari memanaskan pasir di pantai,” kata Staf Ilmuwan SwRI Dr. Leslie Young, spesialisasi dalam pemodelan interaksi antara permukaan dan atmosfer benda es di luar tata surya.

"Sinar Matahari paling intens pada siang hari, tetapi pasir kemudian terus menyerap panas sepanjang sore, jadi paling panas di sore hari. Bertahannya atmosfer Pluto menunjukkan bahwa reservoir es nitrogen di permukaan Pluto tetap hangat oleh panas yang tersimpan di bawah permukaan. Data baru menunjukkan bahwa mereka mulai mendingin," tutupnya.

Reservoir nitrogen terbesar yang diketahui adalah Sputnik Planitia, gletser terang yang membentuk lobus barat Tombaugh Regio yang berbentuk hati.

Data akan membantu pemodel atmosfer meningkatkan pemahaman mereka tentang lapisan bawah permukaan Pluto, terutama mengenai komposisi yang kompatibel dengan batas yang diamati pada perpindahan panas.

Hasil ini telah dijabarkan pada konferensi pers, Senin, (4/10/2021) tepat pada perayaan pertemuan tahunan ke-53 American Astronomical Society Divisi Planetary Sciences. =

Okultasi adalah peristiwa yang berlangsung ketika suatu objek ditutupi oleh objek lain yang lewat di antar objek yang ditutupi dan pengamat. Istilah ini biasanya digunakan dalam ilmu astronomi, tetapi juga dapat dipakai secara umum.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini