Hal tersebut disampaikannya usai memperbolehkan kader berpoligami karena banyak kader yang wafat akibat Covid-19.
"Kami lebih tekankan yatim-yatim ini jadi aset yang bisa membawa orang ke surga, Insya Allah," katanya dilansir Jawa Pos, Kamis (30/9/2021).
Surahman Hidayat mengatakan bahwa kebijakan itu untuk menghidupkan suasana kekeluargaan di partai.
"Kami ingin mencontoh Rasulullah bisa membina masyarakat seperti sebuah keluarga," katanya.
Namun demikian, program yang diberi nama Solidaritas Tiga Pihak tersebut hanya bersifat imbauan dan bukan paksaan.
"Itu tergantung individu, yang penting tak melanggar syariat dan hukum," ucapnya.Dia mengeklaim program dengan nama Solidaritas Tiga Pihak tersebut tidak ditolak oleh kader perempuan di partai tersebut.
Surahman menyebut, dalam program tersebut juga dibuat Komisi Bina Keluarga Sakinah yang sebagian besar diisi perempuan.
"Mayoritas anggota komisi itu perempuan, tentu diisi pengurus yang sudah ada pengalaman," ujarnya. (*)
Editor : Redaksi