HALONUSA.COM - Presiden RI, Joko Widodo menargetkan TNI-Polri untuk bisa merealisasikan target pemberian dua juta dosis vaksin per hari ke masyarakat hingga akhir Agustus 2021.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeklaim pihaknya bisa mewujudkan program tersebut.
"Kami sudah melakukan berbagai upaya seperti dibentuknya gerai vaksin massal, serbuan vaksinasi TNI-Polri dan vaksinasi mobile untuk wilayah yang tak tersentuh," katanya, Selasa (17/8/2021) malam.
Khusus target dari vaksinasi merdeka di DKI Jakarta, katanya, saat ini telah mencapai 100 persen untuk vaksinasi dosis pertama. Bahkan, pencapaian itu sudah terjadi sejak tanggal 8 Agustus 2021 lalu.
"Vaksinasi ini bisa dilaksanakan di level terbawah di tingkat RW, di 900 RW dengan dibantu kekuatan tiga ribu lebih tim relawan, sehingga kemudian capaian itu bisa terwujud. Meski begitu, hal itu harus menjadi batu lompatan untuk mengejar target Pemerintah terkait terwujudnya Herd Immunity atau kekebalan kelompok masyarakat Indonesia sebesar 70 persen," katanya.
Beberapa waktu lalu, katanya, kasus harian positif Covid-19 di Indonesia sempat mencapai 56 ribu per hari yang membuat situasi serba sulit. Sehingga, pemerintah pusat melakukan berbagai kebijakan untuk menangani dan mengendalikan laju pertumbuhan virus corona yang disebut Second Wave tersebut."Kami mulai dari PPKM Mikro, kemudian PPKM Darurat. Saat itu untuk menghambat dan mengatur mengurangi laju mobilitas karena salah satu bagian kunci menurunkan laju Covid-19," katanya.
Selain itu, kata mantan Kabareskrim ini, pemerintah juga melakukan penguatan terhadap kegiatan seperti menambah lokasi isolasi masyarakat yang terpapar virus Covid-19.
"Pasalnya, ketika itu angka BOR sangat tinggi. Sehingga, Pemerintah menyiapkan tempat isolasi baru untuk membantu daya tampung, seperti di Wisma Atlet Kemayoran. Tempat isolasi baru untuk menambah Wisma Atlet, ada Rusun Nagrak Pasar Rumput, ada isolasi terpadu di wilayah lain kami bangun. Selain itu, Pemerintah pusat juga melakukan penguatan tracing dan testing serta treatment atau 3T," katanya.
Sigit menyebut, pada saat itu Pemerintah harus menentukan mana yang harus dirawat diisolasi tertentu dan yang harus ditangani di rumah sakit.
Editor : Redaksi