HALONUSA.COM - Seorang arsitek yang pernah masuk dalam rekonstruksi di Aceh sangat menyayangkan penanganan pandemi Covid-19, bahkan Pendiri Rujak Center for Urban Studies Marco Kusumawijaya mengatakan penanganan tsunami Aceh seharusnya menjadi pengalaman dalam menghadapi bencana besar.
"Pengalaman sukses itu seolah tak tampak. Bangsa ini punya pengalaman menangani bencana besar dengan berhasil," tulisnya di lama Twitter, Selasa (6/7/2021) lalu.
Baca juga: Jepang Diguncang Gempa 7,2 SR, Disusul Tsunami Setinggi 1 Meter
Saat penanganan krisis tsunami Aceh, pemerintah kala itu membentuk Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias. Komando penanganan bencana dahsyat waktu itu dipimpin dengan mandat penuh dan pengorganisasian secara efektif satu pintu.
Tokoh Badan antara lain Kuntoro Mangkusubroto, Sudirman Said, William Sahbandara, dan Amien Subekti.
Baca juga: Simeulue di Aceh Bergetar, Diguncang Gempa Magnitudo 5.0"Sudirman Said bicara tentang tsunami bukan hanya karena dia tokoh kemanusiaan sebagai Sekjen PMI sekarang, tapi juga sebagai salah satu deputi (ter)penting Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh di bawah Pak Kuntoro,” ujar Marco.
Ekonom senior Faisal Basri juga menyarankan pemerintah untuk mencontoh pengendalian krisis Covid-19 saat ini seperti penanganan bencana tsunami Aceh.
Situasi wabah yang saat ini makin gawat dinilai membutuhkan komando yang jelas dan rencana aksi terukur.
Baca juga: Walau Masa PPKM, Pemain Semen Padang FC Tetap Latihan
Editor : Redaksi
