Padahal, kata Isul, saluran irigasi ini merupakan satu-satunya sumber pengairan untuk pemenuhan kebutuhan lahan pesawahan di lima nagari di wilayah tersebut.
"Sudah satu tahun rusak, tapi masih saja belum diperbaiki oleh pemerintah. Kami sangat membutuhkan saluran ini, maka kami bersama para pemilik sawah yang lain, terpaksa harus bekerja bakti untuk melakukan perbaikan," ujarnya, Jumat (28/5/2021).
Namun, perbaikan yang dilakukan masyarakat secara swadaya ini, sifatnya hanya perbaikan sementara, jadi hasilnya pun tidak maksimal.
Buktinya, selama satu tahun ini, warga acap kali melakukan swadaya membuat memperbaiki irigasi yang rusak tersebut, agar air bisa tetap mengalir mengairi lahan persawahan, tapi juga tidak maksimal.
Baca juga: Bupati Rusma Temui Menteri Pertanian, Jemput Dana Pusat untuk Pertanian Pessel
"Karena saluran rusak total, jadi solusinya harus diperbaiki oleh pemerintah dengan anggaran yang maksimal," ujarnya.
Kerusakan irigasi ini sudah sangat parah, jadi perbaikannya pun harus dilakukan secara serius.Sebab, kalau hanya diperbaiki secara manual, maka akan rentan rusak, dan akibatnya kebutuhan pengairan ke lahan pertanian akan terus-menerus terganggu.
"Kini kami terpaksa menanam padi dengan sistem sawah tanah hujan," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada instansi terkait, supaya dapat segera melakukan perbaikan pada saluran tersebut.
Editor : Redaksi