HALONUSA.COM - Teheran mengarahkan jarinya ke Israel setelah terjadinya pembunuhan terhadap Mohsen Fakhrizadeh, sang ilmuwan nuklir Iran.
Terkait hal itu, eks bos Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS), John Brennan, menilai hal itu memicu konflik di wilayah Timur Tengah.
mengacam pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran; Mohsen Fakhrizadeh, kemarin. Dia menyebutnya sebagai tindakan kriminal yang berisiko memicu konflik di wilayah Timur Tengah.
"Ini adalah tindakan kriminal dan sangat sembrono. Ini berisiko pembalasan mematikan dan babak baru konflik regional," kata Brennan dalam serangkaian tweet, seperti dikutip AFP, Sabtu (28/11/2020).
Brennan mengatakan dirinya tidak tahu siapa yang harus disalahkan atas pembunuhan Fakhrizadeh.
Baca juga: Kontes Memasak Kreatif Delima Internasional, Anda ingin Berpartisipasi?"Saya tidak tahu apakah pemerintah asing mengizinkan atau melakukan pembunuhan Fakhrizadeh," lanjutnya.
"Tindakan terorisme yang disponsori negara seperti itu akan menjadi pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan mendorong lebih banyak pemerintah untuk melakukan serangan mematikan terhadap pejabat asing," imbuh Brennan.
Ia mencatat bahwa Fakhrizadeh bukanlah teroris yang ditunjuk secara hukum. Bukan anggota al-Qaeda atau pun anggota kelompok ISIS.
Walau demikian mantan bos CIA yang jadi kritikus pedas Presiden Donald Trump tersebut mendesak Teheran untuk "menahan keinginan" untuk membalas dan menunggu kembalinya kepemimpinan Amerika yang bertanggung jawab di panggung global.
Editor : Redaksi