Tahap pertama pembangunan dimulai pada 1 Juli 1891, dengan peresmian jalur kereta api Pulu Aer-Padang Panjang, sekaligus pembukaan Stasiun Puluaer dan Stasiun Padang Panjang. Jalur bergigi juga dibangun di beberapa bagian antara Kayu Tanam dan Padang Panjang.
Tahap kedua pada 1 Juli 1892, memperkenalkan jalur dari Padang Panjang ke Solok, yang menandai pembukaan Stasiun Batu Tabal, Stasiun Kacang, Stasiun Singkarak, dan Stasiun Solok, dengan jalur bergigi antara Stasiun Padang Panjang dan Stasiun Batu Tabal.
Tahap ketiga, jalur sepanjang 23 km dari Solok ke Muara Kalaban, diresmikan pada 1 Oktober 1892, membuka Stasiun Sungailasi, Stasiun Silungkang, dan Stasiun Muara Kalaban.
Pembangunan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah transportasi dan pengangkutan batubara di Sumatera Barat.(*) Editor : Dewi Fatimah