Acara ini dilaksanakan berkat kolaborasi dengan delapan pemerintah daerah di Provinsi Sumatera Barat dan didukung oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), PT KAI, PT BA, dan PT Pelindo.
Pada tahun kedua penyelenggaraannya, Galanggang Arang di Kota Padang Panjang mengusung tema “Anak Nagari Merawat Warisan Dunia”.
Tujuannya untuk mengajak lebih banyak partisipasi dari masyarakat Sumatera Barat dalam merawat WTBOS dengan berbagai cara.
"Dengan merawat WTBOS, kita bisa memanfaatkannya sebagai sumber pengetahuan, ruang publik, dan sumber inspirasi bagi karya budaya baru," jelas Winarno.
Dr. Dede Pramayoza, kurator Galanggang Arang, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan kembali WTBOS sebagai warisan dunia yang diakui UNESCO kepada masyarakat Padang Panjang.
Tahun ini, Galanggang Arang mencakup delapan kegiatan seperti dialog kebudayaan, workshop, pemutaran film, permainan anak nagari, makan bajamba, jelajah, diskusi, dan pertunjukan panggung."Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan budaya di Padang Panjang semakin maju," tuturnya.
Hadir pula dalam acara tersebut Kepala PT KAI Divisi Regional II, perwakilan Balai Teknis Perkeretaapian, direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, ketua Tim Kerja Penguatan Ekosistem, Forkopimda, Kerapatan Adat Nagari, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, serta Pj Ketua PKK dan Pj Ketua Dharma Wanita Persatuan. (*)
Editor : Heru C
