"Sebenarnya ini adalah puncak dari berbagai masalah yang juga terjadi sebelumnya," ujar Budi.
Dalam aksi tersebut, masyarakat juga mendesak ketua yayasan untuk mengundurkan diri karena dianggap tidak membuka ruang komunikasi dengan masyarakat.
"Kami warga Canduang resah, karena oknum guru yang menjadi pelaku bukan warga kami. Nama Canduang menjadi buruk," kata Mitrisman, salah satu warga.
Sebelumnya, dua guru di pesantren tersebut telah ditangkap polisi karena diduga mencabuli puluhan santrinya. (*) Editor : Heru C