HALONUSA - Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Pariaman menertibkan 19 pengemis dari berbagai usia karena dianggap mengganggu ketentraman dan ketertiban umum di daerah tersebut.
"Penertiban ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang mengeluhkan banyaknya pengemis di wilayah mereka," ungkap Kepala Dinas Satpol PP Damkar Pariaman.
Ia menjelaskan bahwa pengemis tersebut tidak hanya berupa manusia silver, tetapi juga orang-orang yang menggendong balita.
Bahkan, beberapa dari mereka tidur di emperan rumah warga serta tempat ibadah.
Menurutnya, para pengemis yang tidur di emperan itu sebagian besar berasal dari luar Pariaman, dengan dua orang merupakan warga setempat dan 17 orang lainnya berasal dari Kota Padang.
“Kami kembalikan mereka ke daerah masing-masing melalui Dinas Sosial Pariaman yang kemudian diserahkan kepada dinas sosial asal pengemis itu masing-masing,” katanya.Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Dinas Satpol PP Damkar Kota Pariaman, Franki Asel Saputra, mengatakan belasan pengemis tersebut tiba di daerah itu dalam dua gelombang, yaitu saat puncak Tabuik pada Minggu (21/7) dan Selasa (23/7).
“Mereka tiba ada yang menumpang truk dan bus serta juga ada yang menggunakan kendaraan pribadi,” katanya.
Ia menyampaikan keprihatinan organisasi perangkat daerah tersebut karena dari 19 orang tersebut, ada yang masih balita dan beberapa lainnya berusia di bawah 17 tahun, bahkan ada yang berusia 76 tahun.
“Mereka beroperasi di Simpang Jati di By Pass Pariaman dan beberapa orang lagi tersebar di pusat kota di daerah itu,” ujarnya.
Editor : Heru C