HALONUSA - Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio secara serentak akan digelar oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang sebagai langkah peningkatan kewaspadaan dini dalam mencegah kasus polio.
Imunisasi ini akan berlangsung dalam dua putaran, masing-masing selama satu pekan, dan menargetkan anak berusia 0-7 tahun (7 tahun 11 bulan 29 hari).
Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Edi Hasymi, menekankan pentingnya kerja sama dari semua pihak agar PIN Polio dapat berjalan dengan baik dan lancar.
"Berdasarkan data dari 2023 hingga saat ini, di Kota Padang tidak ditemukan kasus polio. Oleh karena itu, diperlukan peran bersama stakeholder untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan program imunisasi polio, sehingga potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dapat dikendalikan," ujar Edi saat memimpin rapat sosialisasi PIN Polio di Aula Dinas Kesehatan Kota Padang, Senin (15/07/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, menargetkan capaian minimal PIN Polio sebesar 95 persen, dengan jumlah sasaran sekitar 93 ribu anak.
"Imunisasi ini gratis dan bertujuan untuk melindungi generasi masa depan. PIN Polio ini bertujuan untuk memutus mata rantai penularan, meningkatkan kekebalan komunitas, dan mewujudkan Indonesia bebas polio," ujarnya.Dr. Srikurnia menambahkan bahwa tahapan pertama akan dilaksanakan pada 23-29 Juli, sementara tahap kedua pada 6-12 Agustus.
Pencanangan PIN Polio akan berlangsung di Kecamatan Lubuk Begalung pada 23 Juli 2024.
"Penyakit polio ini berbahaya, namun dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk mengoptimalkan PIN Polio ini, juga akan dilakukan 'sweeping' untuk menyasar anak-anak yang tidak terjangkau," jelasnya.
Rapat sosialisasi PIN Polio juga dihadiri oleh lintas sektor yang bertujuan untuk membahas pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Padang.
Editor : Heru C