“Kami telah mengeluarkan surat instruksi kepada wali nagari (kepala desa), jorong, PKK nagari, dan seluruh masyarakat agar mengantisipasi lonjakan kasus,” kata Andre.
Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pencegahan dan penanganan DBD, lanjut Andre, meliputi menguras dan menyikat bak penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan memantau jentik nyamuk.
Selain itu, kegiatan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan dan penyebaran pamflet tentang bahaya DBD juga dilakukan.
Andre menekankan pentingnya membawa anggota keluarga yang mengalami demam hingga tiga hari ke fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas atau rumah sakit, untuk pemeriksaan lebih lanjut.“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan bergotong royong agar kasus DBD tidak meningkat,” pungkasnya. (*)
Editor : Heru C