HALONUSA - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat, berkomitmen untuk memperkuat pelestarian budaya lokal dengan meningkatkan anggaran pembuatan Tabuik dalam acara Pesona Hoyak Tabuik.
Pada tahun ini, Pemkot Pariaman mengalokasikan Rp400 juta untuk pembuatan dua Tabuik, yang akan menjadi sorotan dalam perayaan dari 7 hingga 21 Juli 2024.
“Kami menaikkan anggaran pembuatan Tabuik dari Rp175 juta per Tabuik pada tahun sebelumnya menjadi Rp200 juta tahun ini, sehingga totalnya menjadi Rp400 juta,” ujar Ferialdi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Senin 27 Mei 2024.
Tabuik, struktur kayu tinggi yang menampilkan bentuk Buraq sebagai simbol keranda jenazah cucu Nabi Muhammad SAW, Hussein, merupakan bagian penting dari tradisi budaya Pariaman.
Proses pembuatan Tabuik dimulai pada 1 Muharram dengan ritual pengambilan tanah dan puncaknya pada 10 Muharram dengan pembuangan Tabuik ke laut.
Masyarakat setempat dan pemerintah sepakat melaksanakan prosesi puncak ini pada hari Minggu untuk meningkatkan jumlah wisatawan.“Kami berharap dengan penambahan anggaran ini, kualitas dan kemeriahan acara Pesona Hoyak Tabuik bisa lebih meningkat, menarik lebih banyak wisatawan, dan memperkuat identitas budaya kita,” tambah Ferialdi.
Selain anggaran untuk pembuatan Tabuik, Pemkot Pariaman juga menyiapkan berbagai kegiatan pendukung untuk memeriahkan acara selama 15 hari tersebut.
Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menampilkan prosesi Tabuik, tetapi juga berbagai atraksi budaya lainnya yang memperkaya pengalaman wisatawan dan masyarakat setempat.
"Agenda tahunan Pesona Hoyak Tabuik ini bertujuan untuk memastikan puncak perayaan jatuh pada hari Minggu, sehingga lebih banyak pengunjung yang bisa hadir dan menyaksikan keunikan budaya Pariaman," jelas Ferialdi.
Editor : Heru C
