Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Telkomsel mendorong karyawan untuk menggunakan transportasi umum, kendaraan ramah lingkungan, atau bahkan bersepeda ke tempat kerja, serta membawa peralatan makan pribadi.
Telkomsel akan terus melanjutkan program penukaran Poin untuk upaya kompensasi karbon bersama pelanggan dan karyawan pada tahun 2024.
Selain itu, Telkomsel berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemilahan dan daur ulang sampah secara nasional bersama para pemangku kepentingan.
"Sebagai perusahaan terkemuka dalam layanan telekomunikasi digital, Telkomsel menerapkan semangat keberlanjutan untuk memastikan bisnisnya sejalan dengan upaya pelestarian bumi sesuai dengan prinsip ESG. Melalui inisiatif Telkomsel Jaga Bumi, kami berharap dapat terus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan hidup kita untuk masa depan yang lebih baik," kata Saki.
Sejalan dengan visi "Jejak Kebaikan", Telkomsel sebelumnya telah memperkenalkan Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) untuk pengalaman digital yang lebih lancar dan praktis dalam mengakses jaringan Telkomsel tanpa perlu menggunakan kartu SIM fisik.
eSIM Telkomsel diharapkan dapat mengurangi limbah dari kartu SIM fisik dan mendukung keberlanjutan program Telkomsel Jaga Bumi Waste Management.Selain program Carbon Offset dan Waste Management, Telkomsel Jaga Bumi juga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemerintah Provinsi Bali dalam program Tahura Digitalization Support.
Program ini bertujuan untuk melindungi dan mengawasi ekosistem hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali secara berkelanjutan melalui teknologi Internet-of-Things (IoT).
Pada Maret 2023, Telkomsel juga berkolaborasi dengan Volta, produsen motor listrik terkemuka di Indonesia, untuk mengurangi emisi karbon dengan menghadirkan program bundling motor listrik Volta dan paket data Telkomsel. (*)
Editor : Heru CSumber : Rilis