HALONUSA - Menteri Pertanian Republik Indonesia memerintahkan tim untuk melakukan peninjauan terhadap kawasan pertanian yang terkena dampak erupsi Gunung Marapi, Senin (8/4/2024).
Usai surat yang dikirim oleh Gubernur Sumatera Barat kepada Menteri Pertanian No.300.2/548/DPTPH/III/2024 yang diajukan 13 Maret 2024 tentang Permohonan Bantuan Fasilitasi Sarana Produksi Pertanian (Saprodi),
Tim yang dipimpin oleh Direktur Perlindungan Hortikultura, Ditjen Hortikultura, Jekvy Hendra, bersama dengan Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura, BSIP Husnain, SP, dan didampingi oleh Kadisbuntanhor Sumatera Barat, Febrina Tri Susila, melakukan kunjungan ke tiga titik yang terdampak banjir lahar dingin di tiga kabupaten dan kota yang berbeda dengan tingkat kerusakan yang paling parah.
Kunjungan dimulai dari Kelurahan Sugondo dan Kelurahan Gantiang di Kota Padang Panjang, di mana tanaman cabe dan padi terdampak oleh debu erupsi dan banjir lahar dingin.
Selanjutnya, kunjungan dilanjutkan ke Kabupaten Tanah Datar, di Nagari Aia Angek, yang juga mengalami dampak erupsi terhadap tanaman cabe dan tomat.
Kemudian, tim melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Agam, khususnya di Nagari Bukik Batabuah, di mana pertanaman kol/lobak dan sawah tertimbun oleh material lahar dingin."Tercatat, data luas lahan terdampak erupsi Marapi mencapai 3.144,13 Ha, dengan rincian di Kabupaten Tanah Datar 2.100 Ha lahan hortikultura, Kabupaten Agam 988,21 Ha lahan Hortikultura dan Kota Padang Panjang sebanyak 55,92 Ha lahan Hortikultura," ungkap Jekvy Hendra.
Sementara itu, luas lahan yang terdampak banjir lahar dingin mencapai 89,5 Ha, tersebar di Kabupaten Tanah Datar (4 Ha lahan sawah), Kabupaten Agam (84,5 Ha dengan rincian 7,5 Ha lahan hortikultura dan 77 Ha lahan sawah), serta Kota Padang Panjang (1 Ha lahan sawah).
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Kabid. Hortikultura Rezki Hidayat, Ka. UPTD BPTPH Afnelly, Ka. BSIP Sumatera Barat Rustam, dan Penyuluh Pertanian Muda BSIP Sumatera Barat, Hanif Gusrianto.
Turut serta pula sebagai pendamping tingkat kabupaten kota Kadistan Tanah Datar, Kadistan Padang Panjang, Kabid Hortikultura Distan Agam, penyuluh pertanian, serta pengawas organisme pengganggu tanaman, walinagari, dan ketua kelompok tani setempat. (*)
Editor : Heru CSumber : Sumbarprov.go.id