HALONUSA - Beberapa pekan belakangan intensitas Gunung Marapi diperbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar tengah meningkat.
Pj Wali Kota Padang Panjang Sonny Budaya Putra mengungkapkan kerugian masyarakat Padang Panjang akibat erupsi Gunung Marapi mencapai Rp13 miliar.
“Selain itu, juga berdampak terhadap produktivitas 53,7 hektar lahan pertanian masyarakat,” ungkap Sonny.
Sejauh ini, pemerintah setempat sudah melakukan beberapa upaya untuk memastikan kesiapan masyarakat, seperti sosialisasi langkah penyelamatan mandiri, edukasi pencegahan ISPA, dan bantuan bagi petani terdampak.
Sementara itu, disaat Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy berkunjung ke Padang Panjang dalam kegiatan safari ramadan juga menghimbau agar warga disekitar lereng pegunungan meningkatkan kewaspadaannya.
“Saat ini, status Gunung Marapi siaga dan letusannya semakin sering. Oleh karena itu, kita minta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi aktivitas luar rumah yang tidak terlalu penting,” katanya.Letusan Gunung Marapi telah berdampak terhadap kesehatan masyarakat, produktivitas lahan pertanian, dan bahkan menyebabkan penutupan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dua kali.
“Kita bersyukur, hingga hari ini tidak terjadi letusan besar yang sampai mengakibatkan aliran larva panas ke pemukiman warga. Meski pun demikian, kondisi saat ini tentu perlu tetap kita waspadai,” ujar Audy. (*)
Editor : Heru C