HALONUSA - Usai dikritik habis-habisan oleh Bupati Kabupaten Solok, Epyardi Asda, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menanggapinya dengan santai.
"Aturan mana yang mengatakan bahwa seorang Gubernur harus meminta izin kepada Bupati Wali Kota jika datang ke daerah mereka?," tanya Mahyeldi beberapa waktu lalu saat ditanyai awak media.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, dengan sikap yang tenang dan anggun, memberikan tanggapan terhadap pernyataan Bupati Solok, Epyardi Asda, yang tidak hanya mengkritik namun juga menyerang secara pribadi.
Meskipun kritikan yang dilontarkan Bupati Solok itu bukan soal kinerja sebagai Gubernur namun juga menyerang personal, Mahyeldi pun tidak mempersalahkan hal tersebut.
"Tidak apa-apa, itu biasa," katanya.
Lebih lanjut, Mahyeldi menjelaskan bahwa ketika ia mengunjungi suatu daerah, perannya tidak hanya sebagai seorang Gubernur, tetapi juga sebagai seorang dai dan ketua organisasi.Ia menyoroti pentingnya pemahaman yang tepat terhadap peran dan fungsi yang diemban olehnya.
“Saya itu juga dai, ketua organisasi, banyak yang mempersepsikan macam-macam ketika saya diundang. Itu soal pemahaman saja,” katanya.
Mahyeldi menegaskan bahwa prioritas utama pemerintahannya adalah pelayanan kepada rakyat.
Pemerintah hadir untuk melayani rakyat dan bahwa rakyatlah yang menjadi prioritasnya. Mahyeldi juga menyatakan bahwa tanggapan terhadap komentar-komentar tersebut tergantung pada penilaian masing-masing individu.
Editor : Heru C