HALONUSA - Muhammad Iqbal juru bicara dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), sudah tidak asing lagi bagi banyak orang.
Seorang kader Partai Keadlian Sejahtera (PKS) yang dikenal karena keberaniannya dan ketajamannya dalam berdebat di berbagai acara televisi dan diskusi.
Tapi ternyata, Iqbal bukanlah sembarangan orang yang dipilih menjadi juru bicara. Dia adalah seorang psikolog dan akademisi dengan gelar doktor, prestasi akademis tertinggi yang dapat diperoleh dari sebuah perguruan tinggi.
ebelumnya menjabat sebagai dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, kini Iqbal menduduki posisi Rektor Institut Bisnis dan Komunikasi Swadaya Jakarta serta sebagai dosen tetap di Universitas Paramadina dengan jabatan fungsional Lektor Kepala/ Assoc Prof.
Iqbal adalah alumni dari Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah menyelesaikan gelar S2 dan S3 di Universiti Kebangsaan Malaysia.
Selama masa kuliahnya, dia dikenal sebagai seorang aktivis mahasiswa dan politisi kampus di UIN Jakarta. Bahkan ketika belajar di Malaysia, dia menjadi Ketua Umum Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia.Awal karirnya dimulai di lembaga International Organization for Migration (IOM) di Kuala Lumpur, kemudian menjadi Asisten Peneliti di Asia Research Institute (ARI) NUS Singapore, Tenaga Ahli di Bapenas, Tenaga Ahli di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak-UNFPA Project, Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR, dan terakhir sebagai Kaprodi dan Dekan Psikologi Universitas Mercu Buana.
Asal usul keluarganya berasal dari Nagari Pilubang, Sungai Limau, Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat.
Dengan latar belakang dan pengalaman yang dimilikinya, Iqbal dinilai pantas untuk memimpin Kota Padang, yang merupakan basis kader-kader PKS di Sumatera Barat.
Sebagai alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA-54) tahun 2016, Iqbal telah dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman yang cukup.
Editor : Heru C
