HALONUSA.COM - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kelangkaan beras yang terjadi di beberapa daerah karena permasalahan distribusi yang sempat terganggu.
Kelangkaan beras tersebut juga berkaitan dengan permasalahan banjir yang melanda daerah Demak sejak beberapa waktu lalu.
"Ini hanya masalah misalnya distribusinya terganggu karena banjir. Di Demak kemarin misalnya seperti itu," kata Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, stok beras di Bulog saat ini masih cukup banyak. Begitu juga dengan stok beras medium maupun premium yang disebutnya masih tersedia.
"Kemudian juga beras baik yang medium maupun premium juga di Bulog selalu siap dan selalu ada stoknya. Jadi tak perlu dikhawatirkan," lanjutnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan Bulog akan melonggarkan kebijakan pembelian beras. Khususnya program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bagi pedagang kecil maupun peritel modern.Dengan pelonggaran kebijakan ini, peritel modern bisa membeli beras SPHP lebih dari 2 ton. Ini sesuai ketentuan internal Bulog.
"Ke depan untuk SPHP kami sangat memfleksibelkan bagi yang ingin beras SPHP. Karena kebijakan di internal Bulog, kemarin satu toko/warung itu ngambilnya maksimum 2 ton," kata Bayu.
Bayu mengatakan, stok tidak dibatasi hingga Marrt 2024. "Boleh ambil berapa saja untuk SPHP terutama untuk yang warung," ujar Bayu lebih lanjut. (*)
Editor : Halbert Caniago