480 KK Tiga Kejorongan di Muaro Sungai Lolo Pasaman Masih Terisolasi, Tak Bisa Dilalui Kendaraan Roda Dua

×

480 KK Tiga Kejorongan di Muaro Sungai Lolo Pasaman Masih Terisolasi, Tak Bisa Dilalui Kendaraan Roda Dua

Bagikan berita
Nagari Muaro Sungai Lolo. (Foto: Prokabar)
Nagari Muaro Sungai Lolo. (Foto: Prokabar)

HALONUSA.COM - Sekitar 480 KK (Kepala Keluarga) yang berada di tiga Kejorongan di Nagari Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan, Kabupaten Pasaman masih dalam kondisi terisolasi akibat bencana tanah longsor yang merusak akses jalan menuju daerah-daerah tersebut.

Pihak Kenagarian setempat mencatat kondisi paling parah saat ini terjadi di Jorong Patamuan, tempat tersebut tidak bisa diakses oleh kendaraan roda dua lantaran jalan sepanjang 18 km yang berada di daerah itu mengalami kerusakan sehingga akses lumpuh total.

"Itu yang di Nagari Sungai Lolo, ada tiga Jorong yakni Jorong Limau Patamuan, Jorong Empat Rotan Gatah dan Jorong Enam Sopan," kata Wali Nagari Muaro Sungai Lolo, Ogi Arianto, Senin, 8 Januari 2024.

Sementara itu, saat ini sebagian masyarakat di Patamuan menggunakan perahu sebagai alat transportasi untuk mendistribusikan berbagai kebutuhan ke kampung mereka
meskipun dengan muatan yang masih sangat terbatas.

"Di Jorong Patamuan terdampak 740 jiwa dan 170 KK, sedangkan di Jorong Empat Rotan Gatah 1116 jiwa dan lebih 200 KK, di Jorong Enam Sopan 110 KK dan 384 jiwa," katanya.

Ogi menyebutkan, terkhusus akses jalan di daerah Pangian menuju Muaro hingga saat ini masih terus disterilkan dengan menggunakan alat berat dan berkemungkinan dalam seminggu ke depan akan segera pulih.

"Sampai sekarang masih belum bisa dilewati dengan kendaraan roda 4. Hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua. Untuk Jorong Patamuan roda dua enggak bisa sekarang,
cuman bisanya berjalan kaki karena jalannya dari pintu ke Patamuan sepanjang 18 kilo," katanya.

Ogi berharap, kepada pemerintah agar juga memperbaiki akses jalan ke pelosok di kejorongan-kejorongan yang hingga saat ini masih terputus.

"Enggak ada uang kami untuk memperbaiki infrastruktur tersebut yang khusus untuk jalur patamuan kemarin air surut. Alhamdulillah orang-orang perahu sudah bisa ke sana tapi biasanya dia muat 300 kilo sekarang cuma bisanya 150 kilo. Harga bahan kebutuhan sekarang di sana melonjak," katanya. (*)

Editor : Tisya
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini