HALONUSA.COM - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanah Datar, Yendri Junaidi menyayangkan perilaku remaja yang baru beranjak dewasa ini atas perbuatannya yang menodai kitab suci Alquran.
Yendri menilai, orang tua, tokoh adat, tokoh ulama abai dalam membimbing anak keponakan.
"Sangat-sangat menyayangkan ini terjadi pada warga kita Tanah Datar dan ini sesuatu yang tentu melanggar-melanggar agama, melanggar adat, melanggar budaya, melanggar banyak hal," katanya.
Namun Yendri berharap, kepada semua pihak orang tua, toko adat, ulama, ini menjadi perhatian bahwa ini mungkin menjadikan satu hasil dari pengabaian pendidikan di sekolah, keluarga maupun lingkungan."Semoga ini tidak terjadi di masa depanya,l insyaallah," katanya.
Kasus penodaan kitab suci ini membuat warga Sumatera Barat tersentak karena terjadi diranah yang warganya memegang teguh nilai-nilai agama dengan filosofi Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah. (*)