Waspada! Diabetes Bisa Menyerang Usia 20 Tahun, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

×

Waspada! Diabetes Bisa Menyerang Usia 20 Tahun, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bagikan berita
Ilustrasi cek gula darah. (Foto: pixabay)
Ilustrasi cek gula darah. (Foto: pixabay)

HALONUSA.COM - Waspada! Diabetes bisa menyerang usia 20 tahun, kenali penyebabnya dan cara mengatasinya.

Hal itu diungkapkan dr. Farid Kurniawan, SpPD, PhD dari Divisi Endokrin, Metabolik dan Diabetes Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM-FKUI saat menyelenggarakan kampanye #Hands4Diabetes2023  "Education to Protect Tomorrow" bersama Tropical Slim, Minggu, 12 November 2023.

dr. Farid mengatakan, lebih dari 500 juta orang berusia 20-79 tahun menderita diabetes di Indonesia. Angka ini diprediksi akan terus naik hingga mencapai hampir 650 juta di tahun 2030. Bahkan Indonesia menempati peringkat keempat jumlah penyandang diabetes terbanyak di dunia.

"Sebagian besar penyandang diabetes tidak terdiagnosis, 3 dari 4 diabetesi tidak menyadari kalau dirinya mengidap diabetes. Bahkan, Indonesia masuk dalam peringkat ketiga terbanyak untuk jumlah penderita diabetes yang tidak terdiagnosis," katanya.

dr. Farid menyebutkan, sekitar 90 persen kasus diabetes merupakan kasus diabetes tipe 2 yang banyak disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, baik karena kurangnya aktivitas fisik atau pola makan tidak sehat, seperti mengonsumsi berbagai makanan dan minuman yang tinggi kalori dengan jumlah yang tidak dikontrol.

"Makanan tinggi gula dan lemak cenderung tinggi kalori sehingga penting dibatasi sebagai bagian dari pola makan sehat untuk menjaga berat badan dan menekan risiko berbagai penyakit kronis," katanya.

dr. Farid mengatakan, lemak memiliki kalori yang dua kali lebih banyak dibandingkan protein dan karbohidrat sehingga konsumsi lemak yang tidak dibatasi dengan baik rentan menyebabkan asupan kalori berlebih dan penambahan berat badan. Mengonsumsi minuman tinggi gula sebanyak 1-2 saji per hari meningkatkan risiko diabetes hingga 26 persen.

Selain itu bagi orang Indonesia, kata dr. Farid, konsumsi gorengan yang tinggi lemak meningkatkan risiko diabetes. Mereka yang mengonsumsi gorengan ≥7 kali per minggu memiliki risiko diabetes hingga 55% lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi gorengan <1 kali per minggu.

Kabar baiknya, sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Diabetes Care menunjukkan bahwa risiko diabetes bisa menurun hingga 16 persen untuk penurunan setiap 1 kg berat badan.

"Penurunan berat badan dapat dilakukan dengan mengurangi asupan kalori harian dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta meningkatkan pembakaran kalori dengan rutin berolahraga dan memperbanyak aktivitas fisik. Disarankan untuk menurunkan berat badan secara bertahap dengan pola hidup sehat agar dapat dipertahankan dalam jangka waktu panjang," katanya. (*)

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini