HALONUSA.COM - Ribuan masyarakat Air Bangis melakukan unjuk rasa sejak Senin, 31 Juli 2023 lalu di Kantor Gubernur Sumatera Barat. Pendemo memilih bermalam di Masjid Raya Sumatera Barat.
Pendemo terdiri dari berbagai golongan, mulai wanita dewasa, balita hingga pria dewasa. Mereka berkumpul dan tidur di lantai I masjid.
Kondisi ini memantik perhatian Pemko Padang yang baru saja meraih penghargaan Kota Layak Anak kategori utama dari pemerintah pusat.
Para anak-anak pendemo yang harusnya belajar di sekolah, namun justru harus ikut orangtuanya berorasi di jalanan dan tidur di masjid
“Kami melihat ada sekitar 200-an anak yang dibawa orangtuanya ke sini (Padang),” ujar Kepala DP3AP2KB Kota Padang Eri Sendjaya, dilansir Halonusa.com melalui Facebook Diskominfo Kota Padang, Jumat, 4 Juli 2023.
Melihat kondisi itu, DP3AP2KB Kota Padang bersama DP3AP2KB Pemprov Sumbar menerjunkan tenaga psikolog. Dua psikolog dan ASN memberi edukasi dan bimbingan permainan kepada anak-anak pendemo.“Anak-anak terlihat sudah letih dan jenuh, karena itu kita datangkan psikolog, kita harus terus menjaga psikologis anak,” ujar Eri Sendjaya.
Selain membawa psikolog, DP3AP2KB juga membawa sejumlah permainan dan alat peraga bagi anak. Hal ini menurut Eri Sendjaya, telah mengalihkan perhatian anak.
“Beruntungnya, perhatian anak menjadi teralihkan, mereka tidak lelah dan jenuh lagi,”ungkapnya.
Kepala DP3AP2KB Kota Padang itu mengimbau kepada seluruh pendemo agar tidak melibatkan anak saat melakukan unjuk rasa. Karena akan banyak hal yang dirugikan. Seperti pendidikan bagi anak yang seharusnya didapatkan di sekolah.
“Kita menginginkan orangtua tidak membawa anak saat demo. Semoga setelah ini pendemo dan anak-anak cepat pulang ke Air Bangis,” harapnya. (*)
Editor : TisyaSumber : Facebook Diskominfo Kota Padang