HALONUSA.COM - Panitia penyelenggara lomba Karya Jurnalistik Kebudayaan Tionghoa 2023, mengumumkan nama-nama pemenang yang dikemas bersamaan dengan Focus Group Discussion (FGD) di Hayam Wuruk (HW) Hotel, Padang, Sumatera Barat, Rabu 17 Mei 2023. Lomba ini sebelumnya digelar untuk memeriahkan perayaan Imlek tahun 2023.
Dewan juri memutuskan ada 18 pemenang untuk masing-masing kategori yakni Kategori Foto, Video dan Tulis (juara satu hingga harapan tiga). Seluruh pemenang, mendapatkan hadiah uang tunai, plakat hingga piagam penghargaan.
Albert Hendra Lukman, panitia Cap Go Meh kota Padang menjelaskan, selain sebagai wadah menyalurkan bakat dalam dunia fotografi, videografi dan tulis, lomba ini digelar juga untuk memperkenalkan lebih dekat kebudayaan Tionghoa di tengah masyarakat khususnya di Sumatera Barat.
Menurut Albert, kebudayaan di Indonesia sangat beragam. Salah satunya kebudayaan Tionghoa yang memang sejak dahulu sudah mewarnai keberagaman etnis di Indonesia. Khusus di Sumatera Barat, kolaborasi antar lintas kebudayaan sudah terjalin sangat erat. Pemain barongsai dan tarian Naga misalnya, tidak hanya berasal dari warga keturunan Tionghoa, namun juga ada yang dari etnis Minangkabau.
"Di Sumatera Barat toleransi antar umat beragama dan etnis atau suku terjalin erat. Semua bisa hidup berdampingan dan saling menghormati dan menghargai satu sama lain,"kata Albert Hendra Lukman, Rabu 17 Mei 2023.
Albert Hendra Lukman bilang dengan dihelatnya lomba karya Jurnalistik Kebudayaan Tionghoa 2023 ini, diharapkan mampu menyampaikan pesan bahwasanya, bumi Indonesia memiliki keberagaam kebudayaan yang sangat kaya.Menarik mundur pada helatan Cap Go Meh yang merupakan puncak perayaan Imlek, kata Albert, panitia penyelenggara menyuguhkan beragam atraksi kebubudayan. Ataraksi ini, merupakan obat rindu bagi masyarakat Sumatera Barat akan nuansa penampilan kesenian budaya karena sempat terhenti selama pandemi Covid-19 melanda.
"Atraksi budaya saat Cap Go Meh kemarin, tidak hanya menyuguhkan penampilan budaya dari etnis komunitas Tionghoa, namun juga, menyatukan berbagai sisi mulai dari etnis Minangkabau, Jawa hingga Bali. Ini bagian awal bahwa kami ingin menyampaikan komunitas Tionghoa merupakan komunitas di Nusantara ini” lanjutnya.
Melalui Festival Cap Go Meh kemarin ujar Albert, pihaknya juga menyampaikan pesan bagaimana komunitas Tionghoa bisa berkontribusi terhadap pembangunan di Kota Padang maupun Sumbar. Maka dari itu, dalam festival itu, untuk kali pertama dua kongsi komunitas Tionghoa di Padang yakni HTT dan HBT bersatu.
"Sehingga tentu kami yang ingin memperlihatkan kontribusi tersebut secara internal kompak. Kami juga bisa bekerja sama dan bergotong royong. Sehingga selama ini ada suatu stigma terhadap komunitas Tionghoa di Kota Padang sepertinya tidak bisa kompak, ini juga ingin kami buat suatu kekompakan,"tutup Albert.
Editor : Redaksi