HALONUSA.COM - Sebuah benteng Jepang di Padang, kawasan Rimbo Jariang, Kelurahan Lubuk Buaya, tengah terancam akibat normalisasi sungai.
Objek peninggalan Perang Dunia II tersebut masuk dalam area normalisasi Sungai Batang Kandis yang akan dilaksanakan akhir tahun 2023 ini oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera Padang.
Benteng yang berukuran 5x4 meter dengan ketebalan dinding 1 meter tersebut memang berdiri sekitar 2 meter dari bibir sungai. Sedangkan areal lahan yang masuk dalam area normalisasi sekitar 8 meter dari bibir sungai.
Alhasil, masyarakat Lubuk Buaya pun kini tengah galau. Mereka ingin normalisasi berjalan lancar, tetapi ingin juga Benteng Jepang tersebut diselamatkan.
"Kami sedang berjuang agar BWS V Sumatera Padang mau menyelamatkan Benteng Jepang di tepi sungai Batang Kandis. Tanpa menghalangi segala proses Normalisasi sungai," ungkap Doni, Ketua LPM Kelurahan Lubuk Buaya, Jumat (7/7/2023).
Dijelaskan Doni, normalisasi Sungai Batang Kandis adalah solusi atas banjir tahunan yang kerap terjadi di Lubuk Buaya.Kemudian, Normalisasi juga bisa membuka kawasan Rimbo Jariang dan tidak lagi sebagai kawasan yang tertutup dari dunia luar.
"Jika Normalisasi sungai berjalan lancar, Rimbo Jariang pasti akan jadi daerah yang terbuka. Nah, masyarakat ingin menjadikan Benteng Jepang ini sebagai icon kawasan Rimbo Jariang."
"Ditambah lagi kawasan ini cukup indah dan asri. Bisa menjadi daerah kunjungan masyarakat (wisata air-red)," katanya.
Untuk upaya penyelamatan Benteng Jepang ini, LPM Kelurahan Lubuk Buaya telah mengirim surat ke BWS V Sumatera Padang, Wali Kota Padang dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Padang.
Editor : Halbert Caniago