Serikat Pekerja Pertamina Sumbagut Tegas Tolak IPO PGE

×

Serikat Pekerja Pertamina Sumbagut Tegas Tolak IPO PGE

Bagikan berita
Federasi Serikat Pekerja Pertamina Sumbagut. (Foto: Istimewa)
Federasi Serikat Pekerja Pertamina Sumbagut. (Foto: Istimewa)

HALONUSA.COM - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Sumbagut menyatakan secara tegas menolak rencana Initial Public Offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energi (PGE).

Penolakan tersebut karena menjadi jalan pintas para pemburu rente mencaplok perusahaan negara yang strategis bagi pemenuhan kebutuhan rakyat.

Ketua Serikat Pekerja Pertamina wilayah Sumbagut, Rendy Saputra dalam keterangan tertulis di Padang mengatakan pihaknya dan seluruh federasi serikat pekerja Pertamina tidak menemukan urgensi dari rencana IPO selain untuk menjual aset kepada pihak swasta yang menguntungkan para pemburu rente.

"Selama ini PGE mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun, berbagai penghargaan juga terus diraih oleh PT PGE dengan tetap 100 persen milik Pertamina," katanya.

Negara Indonesia memiliki kurang lebih 40 persen cadangan geothermal dunia dengan potensi cadangan 25.4 Giga Watt atau setara dengan 25.4 miliar Watt yang menjadikan Indonesia sebagai Negara pemilik cadangan terbesar di dunia.

Sumber energy geothermal yang bersih, ramah lingkungan dan terbarukan sekaligus yang secara terus menerus disediakan oleh Tuhan melalui gunung-gunung api di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan Tahun 2022 PT. PGE memegang kuasa atas WKP Panas Bumi terbesar di Indonesia dengan total 13 Wilayah Kerja.

Dengan kapasitas total PLTP di Indonesia sebesar 2.292 Mega Watt, sebanyak 82 persen berdiri di WKP milik PGE baik dengan skema operasi sendiri ataupun Joint Operation Contract.

Ia mengatakan PT PGE sedang bekerja sama dengan banyak pihak sebagai lender strategis dan mendapatkan bunga pinjaman lunak seperti: World Bank dengan Fix Rate 0.5 persen per tahun selama 40 tahun plus Grace Priode 10 Tahun.

Kemduian JICA (Japan International Cooperation Agency) dengan Interest Rate sebesar 0.6 persen per tahun untuk tranche ke-1 dan sebesar 0,01 persen per tahun fix rate di tranche ke-2 dengan tenor4 0 Tahun plus Grace Periode 10 tahun serta masih banyak lagi yang lainnya.

"Kami secara tegas dengan ini menolak aksi korporasi yang melakukan privatisasi PT PGE melalui IPO dan menuntut penghentian semua upaya privatisasi seluruh unit usaha Pertamina," kata dia.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini