HALONUSA.COM - Seorang Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus narkoba tertembak Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba Polresta Banda Aceh. DPO narkoba mengeluarkan keris depan polisi, polisi terpaksa dorrr DPO.
"DPO itu berupaya melarikan diri, saat petugas mengejar dan mengeluarkan keris (senjata tajam-red) yang membahayakan petugas," kata Kombes Pol Winardy, Kabid Humas Polda Aceh, Sabtu 9 Maret, 2022.
DPO itu terlibat dan memiliki narkoba jenis sabu seberat 4,30 gram, "Ia pemuda masih berusia 25 tahun, jadi Tammikha alias Black itu mengeluarkan sajam saat polisi menangkapnya," kata Winardy.
Kabid Humas Polda Aceh itu menerangkan, serangan balik pelaku kejahatan memang patut polisi waspadai. Apalagi saat melakukan penangkapan di lapangan, dan itu salah satu kendala petugas.
Selain itu sambung Kombes Pol Winardy, Kabid Humas Polda Aceh tersebut. Polisi memiliki kewenangan berupa diskresi dalam mengambil keputusan pada situasi dan membutuhkan pertimbangan petugas itu sendiri.
"Setiap petugas punya diskresi untuk memutuskan atau bertindak di saat dirinya berada pada situasi tertentu. Masyarakat harus paham ini," ujar Winardy.Baca Juga: BlackBerry Pelopor Telepon Keypad QWERTY Tamat Akhir 2021
"Sah-sah saja dan tetap akan proses sesuai dengan tahapan proses hukum," kata Winardy terkait laporan keluarga DPO narkoba yang tertembak.
Yang jelas kata Winardy di depan wartawan, jangan kemudian ada pengiringan opini masyarakat, yakni mengesankan polisi bertindak arogan atau ada keraguan ketika menindak pelaku kejahatan.
"Anggota kami bekerja di lapangan sudah sesuai SOP, masyarakat juga harus tahu. Yang kami hadapi adalah DPO sekaligus residivis narkoba yang bisa saja mengancam nyawa petugas," pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi
