HALONUSA.COM - Kabar dari Timur merupakan salah satu karya penulis asal Sumatera Barat (Sumbar), Fatris MF. Demikian orang-orang menyebut namanya, dalam bukunya berjudul Kabar dari Timur itu baru-baru ini sedikit terungkap.
Mengisahkan tentang kehidupan masyarakat di daerah Timur Indonesia yang masih menyimpan misteri. Pada buku itu nyaris tidak menggambarkan asumsi dan atau stereotype seperti apa yang terdengar.
"Buku ini hadir untuk mendekatkan siapa pun untuk mengenal daerah Timur. Sebab, jujur masih ada di antara kita misalnya di Utara tidak mengetahui tentang bagian Timur," ujar Fatris MF saat bincang buku Steva Virtual, Rabu 9 Maret 2022.
Salah satunya tentang daerah Lamalera, Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur yang masih menganut tradisi berburu Paus. Yang memang menurut keyakinan masyarakat setempat merupakan anugerah dari Tuhan untuk mereka.
"Selama tidak ada perburuan ya mereka makan ikan kecil dan sayur. Kebahagiaan yang sama dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia," ungkapnya.
Fatris MF sangat-sangat tidak sepakat ketika daerah itu mendapat kritik dianggap sebagai wilayah membunuh mamalia atau biota laut dilindungi."Menurutku, perlu menilik lagi lah tentang aktivitas mereka. Seperti kata Kumai tadi jangan mencap suatu kaum, atau jenis masyarakat dan atau apa yang terjadi di sana dipandang dari satu sisi," jelas Fatris.
Sebab perburuan Paus itu mempertaruhkan nyawa. Tidak seperti di Jepang yang sudah menggunakan alat tangkap yang canggih. Menurut Fatris, berburu Paus dari kacamata Jurnalis seperti dirinya, memang sudah ada sejak turunnya nenek moyang di Lamalera.
"Bagi masyarakat di sana memang suatu penghormatan. Kita bicara ritual atau tradisi, ya daerah mana pun pasti pasti dekat dengan ritual. Pada kehidupan sosial kita saja pun dekat dengan ritual," terangnya.
Menurut Kumalia Hakimah, yang juga salah satu pembaca dan termasuk pembicara dalam bincang itu menyampaikan, isi dari buku Kabar dari Timur dirinya mendapat hal-hal baru. Tidak hanya tempat, ada beberapa kosa kata yang menurutnya belum ia ketahui.
Editor : Redaksi