HALONUSA.COM - "Pandemi COVID-19 sudah mengajarkan pada kita bahwa masih banyak kekurangan dalam sistem kesehatan. Ini harus evaluasi. Hasilnya dijadikan dasar untuk berubah menjadi lebih baik," kata Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53 dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional di Padang, Rabu (17/11/2021).
Gubernur Mahyeldi membandingkan pelayanan kesehatan di Indonesia dengan luar negeri. Katanya, masyarakat Indonesia memilih berobat ke luar negeri karena pelayanan prima, termasuk fasilitas kesehatan yang ditawarkan.
"Kedepan dalam segi pelayanan harus benar-benar ada yang diubah agar setara dengan pelayanan fasilitas kesehatan di luar negeri," kata Mahyeldi.
Gubernur Mahyeldi meminta agar catatan kesehatan (medical record) berbentuk digital yang bisa diakses di fasilitas kesehatan mana saja di Indonesia dengan izin pasien.
Bahkan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menyinggung sistem tenaga kesehatan yang bekerja di banyak tempat. Sehingga berdampak pada pelayanan sering tidak maksimal.
"Jika perlu Dinas Kesehatan di daerah perlu memrasyaratkan kecukupan SDM dalam izin pembangunan RS," katanya.Terkait hal itu, pendamping Wakil Gubernur Audy Joinaldy ini sudah meminta Balitbang untuk membuat perencanaan induk sektor kesehatan di Sumbar yang mencakup RS, tenaga kesehatan hingga SDM pendukungnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi mengatakan bertepatan dengan peringatan tersebut Sumbar mendapatkan tiga penghargaan tingkat nasional di antaranya untuk dokter Mareza Dwithania, tenaga laboratorium Nanang Veryanto dan Kota Padang Panjang sebagai kota/kabupaten sehat.
Dalam kesempatan itu ia juga mengajak masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53 dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional tingkat Provinsi di Sumbar digelar siang tadi, dimulai dengan senam bersama di halaman Kantor Gubernur.
Editor : Redaksi