HALONUSA.COM - Gempabumi terjadi di wilayah Pulau Seram, Maluku Tengah, Maluku dengan magnitudo (M) 5,7 berlokasi pada koordinat 129,31° BT dan 3,04° LS dan berada kedalaman 10 kilometer (Km), menurut laporan data GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman melalui program GEOFON.
Masyarakat Maluku diminta mewaspadai gerakan tanah atau retakan tanah (collateral hazard).
Menurut geologi secara morfologi daerah Pulau Seram bagian Utara merupakan dataran yang berbatasan dengan perbukitan bergelombang dan perbukitan terjal pada bagian Selatan.
Wilayah itu tersusun karena endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai dan aluvial sungai; batuan berumur Tersier terdiri dari batuan sedimen dan batugamping. Kemudian batuan berumur Tersier terdiri dari batuan metamorf, marmer dan batuan meta sedimen.
Menurut analisis geologi, dampak dari gempabumi yang pusatnya berada di wilayah Pulau Seram bagian Utara bisa berdampak retakan tanah pada bagian atas bukit.
Baca juga: Daftar Kota dan Kabupaten di Pulau KalimantanGempa Maluku Tengah diprediksi berpotensi mengakibatkan retakan tanah, yang mana ketika berada di atas bukit akan berbentuk lingkaran ke arah lembah.
"Harap waspada dapat memicu gerakan tanah setelah gempa dan dibarengi dengan curah hujan tinggi serta guncangan gempa kuat," menukil keterangan vsi.esdm.go.id setelah menganalisis gempa yang terjadi di wilayah Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Kamis (4/11/2021).
Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, serta data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa Maluku Tengah diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar naik pada kedudukan Strike= N 56,7o E, Dip= 44,6o, Rake= 26,6o dan sesar naik membentang di utara Pulau Seram. (*)
Editor : Redaksi