HALONUSA.COM – Penanganan kasus stunting di Sumatera Barat (Sumbar) masih lemah bahkan terjadi peningkatan, hal ini terungkap saat pembahasan RAPBD 2022, dalam Rapat Paripurna Dewan, Selasa (19/10/2021).
“Apa upaya dan program untuk menurunkan angka stunting di Sumatera Barat, dan berapa persen target penurunan setiap tahunnya. Mohon dijelaskan secara detail dan terperinci,” minta Fraksi Gerindra, melalui Mesra selaku Juru Bicara saat itu.
Kritik terhadap kinerja pemerintah daerah Sumatera Barat dari Gerindra setelah mengkomparasi data angka stunting dan Sumbar masuk 10 daerah kasus stunting tertinggi.
Menurut anggota Fraksi Gerindra, prevalensi balita stunting di Sumatera Barat memang cenderung terus menaik. Baca juga: Partai Gerindra Sorot Kinerja Gubernur Sumbar dan Wakilnya, Mulai Temuan BPK 6,7 Miliar hingga Vaksin KedaluwarsaTahun 2016 ada sebesar 25,6 persen dan tahun 2017 menurut Pemantauan Status Gizi (PSG) balita, kejadian ini mengalami peningkatan menjadi 30,6 persen.
“Kami menyarankan dilakukan penyegaran dan evaluasi total serta terhadap kerja ASN dan pejabat eselon 3 dan 4 yang memang tidak maksmial bekerja selama ini,” ujar Jubir Fraksi Gerindra DPRD Sumbar, Mesra saat membacakan Pandangan Umum Fraksinya atas RAPBD 2022 di Rapat Paripurna Dewan, Selasa (19/10/2021). (*)
Editor : Redaksi