HALONUSA.COM - Mayjen TNI Rudianto 'Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro' menyebut Presiden kedua RI Soeharto harus tetap dihormati.
Seperti yang dilansir dari CNN Indonesia, "Beliau sangat berjasa kepada Republik Indonesia, kita jangan lihat itu (masa lalu)-nya. Melihatnya adalah sejarahnya, semua pemimpin Indonesia berjasa demi untuk kemajuan bangsa ini.
Coba fikir apabila tidak ada pendahulu kita, apakah kita bisa seperti saat sekarang ini ?
"Jangan sesekali kita sebagai bangsa yang arif mempermasalhkan apa yang tidak perlu kita permasalahkan," ujarnya, usai upacara HUT TNI ke-76 di Makodam IV/Diponegoro, Watugong, Semarang, Selasa (5/10/2021).
Panglima Komando itu pun menyempatkan diri untuk ziarah ke makam Presiden di Astana Giri Bangun, Kabupaten Karanganyar, Senin (4/10/2021).
Dengan didampingi Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi, Rudianto juga melakukan ziarah ke makam Panglima Besar Jendral Soedirman di Yogyakarta."Nyekar itu kan tradisi dari dahulunya, jadi seluruh Presiden Indonesia kita patut berziarah, tidak ada unsur politik atau apa yang kita lihat saat itu. Itu tradisi turun-temurun setiap HUT TNI kita melakukan ziarah ke tempat mantan Presiden Indonesia yang meninggal, kemudian kedua ke tempat Panglima Besar Soedirman", sambung Rudianto.
Sebelumnya, sosok Soeharto sempat disinggung dalam pernyataan yang tak terbukti kebenarannya dari mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Ia melempar isu bahwa paham komunis sudah masuk ke militer sehingga banyak patung Soeharto di beberapa tempat hilang.
Padahal, patungnya masih tegap berdiri di sejumlah tempat, seperti di Museum HM Soeharto, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DIY.
Editor : Redaksi