HALONUSA.COM - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut bahwa Jenderal TNI (Purn) sedang menasehati juniornya yang masih aktif di institusi pertahanan tersebut.
Dikutip detikcom, Hadi juga tidak terlalu mempersoalkan pernyataan Gatot yang menyebut adanya indikasi paham komunis di tubuh TNI.
"Saya melihatnya ini lebih ke suatu nasihat dari senior ke kami yang masih aktif sebagai Prajurit TNI agar lebih waspada dan sejarah kelam itu tak terulang lagi," katanya.
Hadi menjelaskan bahwa di TNI selalu memprioritaskan faktor mental dan ideologi sebagai agenda utama.
"Bukan hanya radikal kiri akan tetapi juga radikal kanan dan lain sebagainya," katanya.
Sementara itu, Pangkostrad Letjen Dudung Abdurrachman membantah bahwa dirinya memerintahkan penghilangan patung tokoh Kostrad.“Itu tuduhan, tuduhan yang sangat keji kepada kami,” katanya.
Dia menyebut, hanya patung Presiden Soeharto, Sarwo Edhie Wibowo dan Jenderal Abdul Haris Nasution yang diangkut dari ruangan museum. Pembongkaran tersebut dilakukan pada 30 Agustus 2021 tersebut.
Dia mengatakan, pembongkaran dilakukan atas permintaan Pangkostrad ke-34, Letjen Azym Yusri (AY) Nasution. Mantan Pangkostrad dari tahun 2011 hingga 2012 itu diketahui juga merupakan pembuat patung tersebut.
“Beliau merasa berdosa membuat patung tersebut menurut keyakinan agamanya,” katanya.
Editor : Redaksi