HALONUSA.COM - Meningkatkan profesionalisme kerja OPD di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan. Wali Kota Medan, Bobby Nasution mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Demokrat Sumatera Utara (DPD KNPD Sumut), Suryani Paskah Naiborhu.
Pemimpin organisasi sayap Partai Demokrat ini menilai apa yang dilakukan Bobby Nasution sudah sangat jelas dan berani.
"Sudah benar itu apalagi mengangkat pejabat untuk membantu kerja wali kota, pengangkatan pun berdasarkan hasil uji kompetensi atas kerja sama Universitas Sumatera Utara (USU) saat penyelenggaraan," ujar Suryani Paskah Naiborhu, Minggu (19/9/2021).
Pergantian pejabat di lingkungan Pemkot Medan menurut Suryani Paskah Naiborhu, salah satu langkah Wali Kota Bobby Nasution memperbaiki kinerja jajaran pegawai di institusi. Dengan adanya restrukturisasi tentu akan meminimalisir keluhan yang selama ini dapat mengganggu kinerja pembangunan Kota Medan.
Selain itu kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Demokrat Sumatera Utara, ada peluang bagi siapa saja dan tentunya dengan melihat profesionalisme kerja dan terkhusus bagi generasi muda saat ini, yang mengisi posisi jabatan di lingkaran organisasi perangkat daerah (OPD).
"Ini angin segar bagi generasi muda, dan Bobby membuka peluang kepada anak muda agar masuk dalam birokrasi, sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk dunia usaha untuk bersama-sama membangun Kota Medan," kata Suryani Paskah Naiborhu.Semoga di internal Pemkot Medan dapat memberikan dukungan atas kebijakan Bobby Nasution. Sekadar diketahui, Bobby melakukan restrukturisasi organisasi perangkat daerah, seperti menunjuk dr Mardohar Tambunan sebagai Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan.
Kemudian melakukan seleksi kompetensi untuk jabatan lurah dan administrator di Pemko Medan dengan melibatkan Universitas Sumatera Utara (USU) dalam menyeleksi 12 posisi direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tidak hanya Bobby Nasution juga tidak segan-segan mengganti pejabat yang dianggap tidak profesional bekerja.
"Ini patut ditiru, sebab tegas dan bijak, dan tentunya bukan sekadar mengganti melainkan sebagai upaya menciptakan garis birokrasi yang efisien, efektif dan melayani dan jauh dari nepotisme," tutup Suryani Paskah Naiborhu. (*)
Editor : Redaksi
