HALONUSA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa gempa bumi atau lindu dengan magnitudo 5,3 yang mengguncang sejumlah wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (12/9/2021) sore masuk ke dalam kategori menengah.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, gempa tersebut masuk kategori menengah setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter. Hasilnya, gempa bumi menengah tersebut terjadi karena aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Australia.
"Hasil analisa menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki pergerakan naik-mendatar (oblique thrust fault)," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya.
Dia mengatakan, bahwa dari hasil pemantauan BMKG pihaknya belum menemukan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Gempa ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Informasi yang dihimpun, gempa bumi mengguncang Sumbar dengan magnitudo 5,3. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,5 derajat Lintang Selatan, 99,69 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 42 kilometer arah Barat Daya, Lubuk Basung, Kabupaten Agam pada kedalaman 57 kilometer.Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di Bukittinggi, Payakumbuh, Solok Selatan, Pesisir Selatan III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Kemudian di Padang, Padang Panjang II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), di Muko-Muko II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
BMKG mengeklaim bahwa hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. (*)
Editor : Redaksi