Gubernur Sumbar Harapkan Randang jadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda UNESCO

×

Gubernur Sumbar Harapkan Randang jadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda UNESCO

Bagikan berita
Gerakan bersama masak rendang serentak secara virtual di seluruh dunia, Sabtu (21/8/2021). (Foto: Biro Adpim Sumbar)
Gerakan bersama masak rendang serentak secara virtual di seluruh dunia, Sabtu (21/8/2021). (Foto: Biro Adpim Sumbar)

HALONUSA.COM - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi berharap randang masuk sebagai warisan budaya dunia tak benda dari UNESCO.

Hal ini disampaikan oleh Mahyeldi pada kegiatan serentak memasak randang di seluruh dunia yang diadakan oleh Lantamal II Padang, di Padang, Sabtu (21/8/2021).

Mahyeldi mengungkapkan, randang merupakan makanan tradisional Minangkabau yang sangat menggugah selera dan terkenal di seluruh penjuru dunia hingga saat ini.

"Perlu kita catat, hari ini merupakan hari yang memberi momentum penting untuk kita ingat, sebab untuk pertama kalinya dilaksanakan kegiatan yang mengangkat warisan budaya dari Sumatera Barat yang melibatkan masyarakat dunia," ujar Mahyeldi saat menghadiri Gerakan Bersama guna mendukung serta mensukseskan pendaftaran randang sebagai warisan budaya dunia bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Mahyeldi mengatakan, randang berhasil membuat banyak orang terpukau, setelah masuk menjadi makanan terbaik di dunia versi CNN.

"Randang merupakan suatu proses pengolahan daging dan santan serta bumbu tertentu yang dimasak hingga kandungan airnya meresap," katanya.

Pemerintah Provinsi Sumbar mengusulkan randang sebagai warisan budaya tak benda berasal dari Indonesia ke UNESCO melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2021.

Untuk mendukung pengusulan randang sebagai warisan budaya tak benda UNESCO, Pemprov Sumbar telah menyelenggarakan berbagai aktivitas.

Di antaranya, meresmikan Kampung Randang di Kota Payakumbuh. Kemudian, pada 2012 telah melakukan berbagai kegiatan Festival Randang, mulai tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.

Pada 2012, Balai Pelestrarian Nilai Budaya (BPNB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan penelitian dan inventarisasi karya budaya randang serta menerbitkan buku tentang Randang (Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya Randang Minangkabau, Warisan Leluhur yang Mendunia).

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini