HALONUSA - Beberapa pejabat kenegaraan dilantik oleh Presiden Jokowi pada hari ini, 19 Agustus 2024. Salah satunya, Taruna Ikrar.
Taruna Ikrar adalah seorang ahli Farmasi yang bergelar doktor, tapi masyarakat mengenalnya sebagai pihak yang kontroversial selama berkarir.
Latar berlakanganya, dimulai dari pendidikan gelar S.Ked pada 1994 dari Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Lalu, ia mendapatkan gelar doktor di kampus yang sama tahun 1997.
Selanjutnya, Taruna Ikrar sekolah magister di Universitas Indonesia (UI) pada 2003 dan dapat gelar PhD tahun 2008, dari Niigata University of Pharmacy and Applied Life Science, Jepang.
Dalam rekam jejaknya, Taruna Ikrar juga aktif berorganisasi serta pernah juga bekerja sebagai asisten spesialis laboratorium di departemen anatomi dan neurobiologi di Universitas California di Irvine.
Tidak hanya itu, Ia pun pernah menjabat menjabat sebagai Anggota Divisi Pembinaan Konsil Kedokteran hingga Ketua Konsil Kedokteran di bawah wewenang Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).Kontroversi Taruna Ikrar
Namun dalam perjalanan karirnya, Taruna Ikrar tersebut juga tersandung kontroversi yang melibatkan masyarakat luas terkait pengakuannya pada suatu bidang prestasi dan dinilai bohong.
Melansir Kompas, Taruna Ikrar pernah mengklaim bahwa ia mendapatkan nominasi dari Penghargaan Nobel 2016 dengan penemuan optogenetics.
Optogenetics yaitu, teknik biologis hasil kombinasi rekayasa genetika dengan cahaya untuk kendalikan sel.
Tapi dalam surat yang ditandatangani Dr Jhony Setiawan selaku Ketua I-4, organisasi wadah ilmuwan Indonesia diperoleh fakta bahwa klaim Dr Taruna Ikrar terkait Nobel adalah tidak benar.
Editor : Fathia