Menlu Sebut Indonesia Catat Surplus Besar dalam Perdagangan dengan AS, Capai USD 34,5 Miliar

×

Menlu Sebut Indonesia Catat Surplus Besar dalam Perdagangan dengan AS, Capai USD 34,5 Miliar

Bagikan berita
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Foto: Viva)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Foto: Viva)

HALONUSA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan total nilai perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat mencapai USD 34,5 miliar sepanjang tahun 2023.

Capaian ini menunjukkan adanya surplus yang signifikan bagi Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menlu Retno setelah mendampingi Presiden Joko Widodo menerima surat kepercayaan dari duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat, termasuk dari Amerika Serikat.

"Amerika Serikat merupakan mitra dagang utama Indonesia. Nilai perdagangan kita telah melampaui USD 34,5 miliar tahun lalu dan kita mengalami surplus yang cukup besar," kata Menlu Retno, seperti dikutip dari Antara, Kamis (8/8/2024).

Menlu Retno menjelaskan bahwa Amerika Serikat (AS) adalah salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia.

Saat ini, pemerintah Indonesia tengah mendorong negosiasi mengenai perjanjian perdagangan mineral kritis (Critical Mineral Agreement) dan perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dengan AS.

Selain dengan AS, nilai perdagangan Indonesia juga tercatat surplus dengan Rusia, dengan total sebesar USD 3,3 miliar sepanjang tahun 2023.

Pemerintah Indonesia juga mendorong penyelesaian perundingan Indonesia-EU Russian Economic Union Free Trade Agreement yang diharapkan dapat meningkatkan perdagangan Indonesia dengan Rusia dan negara-negara anggota Uni Eropa (UE).

Kementerian Luar Negeri juga mengundang seluruh duta besar yang baru menjabat dari sepuluh negara sahabat tersebut untuk hadir dalam pameran perdagangan terbesar, Trade Expo Indonesia, yang akan diselenggarakan pada 9-12 Oktober di Jakarta.

"Selain itu, tentunya dengan sepuluh negara tersebut kita akan membahas kerja sama dalam pariwisata, konektivitas, pembangunan IKN, dan lain-lain," tambah Menlu Retno.(*)

Editor : Dewi Fatimah
Bagikan

Berita Terkait
Terkini